Kamis, 11 Juli 2013

Membuai Buah Hati dalam Dongeng



Mendongeng bukan hanya menyenangkan dan bisa membuai si buah hati. Aktivitas ini menjadi salah satu cara mengembangkan imajinasi dan menanamkan nilai-nilai pada si kecil. Tentu tidak semua dongeng bisa memberikan manfaat tersebut dan tidak semua gaya bercerita mampu membuat anak merasa nyaman. Untuk itu, kemampuan menceritakan dongeng yang baik pun perlu diperhatikan. Berikut beberapa caranya.


1. Berikan gambaran yang jelas mengenai dongeng yang diceritakan.
Anda dapat memberikan gambaran dengan mengeluarkan suara-suara, seperti bunyi ombak, kicau burung atau kecipak air sehingga si buah hati bisa membayangkan situasi dalam cerita.

2. Perhatikan intonasi suara.
Jika tokoh dalam dongeng tengah berbisik, kita pun juga harus berbisik agar anak benar-benar mendapat gambaran yang sesungguhnya. Kita juga bisa menggunakan jenis suara yang berbeda pada masing-masing tokoh, misalnya suara katak jika memang tokoh yang tengah berbicara adalah katak.

3. Ekspresi wajah dan tingkah laku kita sebagai pendongeng menjadi hal yang mendukung kekuatan dongeng yang dituturkan. Misalnya, tunjukkan ekspresi sedih jika tokoh yang diceritakan tengah mengalami kedukaan.

4. Timing atau mengatur jeda waktu juga sangat penting untuk menciptakan suasana dramatis dalam benak si kecil. Beri selang waktu dua sampai tiga detik sebelum klimaks cerita, misalnya : "Tiba-tiba...... pangeran itu datang". Langkah ini juga dimaksudkan untuk melatih imajinasi si anak dengan menebak peristiwa yang akan terjadi selanjutnya selama jeda waktu tadi.

5. Untuk lebih membangun suasana, kita dapat menggunakan kostum yang sesuai dengan tema cerita, misalnya dengan memakai topeng atau kita juga dapat menggunakan boneka agar cerita menjadi lebih hidup. Menyetel musik dengan irama yang menenangkan bisa juga dicoba agar suasana menjadi makin mantap.

Sumber : klasika kompas